Mengangkat Satu Juta Pengangguran Jadi Pengusaha

Posted in Selasa, 07 Agustus 2012
by DPC GARDU PRABOWO KOTA MEDAN

Gerobak nasi dan mie goreng Rassa Indonesia siap disebarluaskan ke seantero Indonesia. Dengan harga Rp 6,5 juta, yang bisa diangsur selama dua tahun, gerobak dan resep serta bahan nasi dan mi goreng ini diharapkan bisa turut mengentaskan pengangguran dan meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Pekan Nasional (Penas) XIII Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional di Tenggarong, Kalimantan Timur, 18-23 Juni 2011, memang telah berlalu. Namun, rasa dan aroma yang ditawarkan unit usaha KTNA berupa usaha kuliner bermerek dagang “Rassa Indonesia” tak bisa begitu saja dilupakan.
Selain rasanya yang memang lezat, olahan bahan serta resep yang dipakai untuk memasak nasi dan mie goreng buatan Rassa Indonesia terbilang sehat. Bebas MSG (monosodium glutamat) dan bahan pengawet. Bumbu dan bahannya di lengkapi dengan campuran cassava (singkong) hingga 20 %. Sementara lauknya diramu khusus, mengikuti selera lidah orang Indonesia. Apresiasi dan acungan jempol kepada Rassa Indonesia atas terobosan usaha yang dipilihnya.
Pemakaian singkong sebagai sumber karbohidrat pengganti beras, dalam resep Rassa Indonesia, merupakan salah satu terobosan yang brillian. Cara ini diharapkan mampu menampung hasil tanaman singkong petani, yang masih sering dilirik sebelah mata. Sekaligus meningkatkan gairah petani singkong dalam membudidayakan tanamannya. “Jika upaya ini berhasil, usaha kuliner ini akan mampu mengurangi kebutuhan konsumsi beras masyarakat,” kata M. Sholeh, Direktur Rassa Indonesia.
Ikhtiar Rassa Indonesia yang bermaksud mengurangi konsumsi beras patut diapresiasi. Karena konsumsi beras penduduk Indonesia termasuk tertinggi di dunia. Mencapai 139 kg per kapita per tahun. Padahal, tingginya konsumsi beras dapat menimbulkan kerawanan pangan, jika tidak diantisipasi dengan baik. Selain itu, konsumsi karbohidrat dari beras yang terlalu banyak, juga kurang baik bagi kesehatan.
Sholeh berharap, Rassa Indonesia bisa diterima oleh masyarakat, baik sebagai alternatif kuliner mapun lapangan usaha. Apalagi, sedari awal, Rassa Indonesia sudah membuka peluang bagi siapapun untuk bergabung sebagai mitra yang saling menguntungkan pada usaha kuliner ini. Bentuknya, berupa usaha penjualan nasi dan mie goreng dengan citarasa dan bumbu Rassa Indonesia. Caranya, kata Sholeh, paket unit usaha ini bisa dimiliki dengan harga Rp6,5 juta. Indonesia di Gedung Gajah Lt. 3 Jl. Dr. Saharjo 111 Jakarta. Telpon 021 829.3622 Fax 021 8379.4758 atau email : rassa.indonesia@yahoo.com”
Menurut Sholeh, usaha kuliner Rassa Indonesia ini memiliki multiplier effect. Baik bagi ketahanan pangan nasional, kesehatan masyarakat, maupun perbaikan ekonomi. Selain itu, Rassa Indonesia juga turut menciptakan wirausahawan baru, mengurangi ketergantungan pada beras, menggairahkan petani singkong, dan turut mendukung program pemerintah dalam diversifikasi
pangan.
Jadi, bukan harkat petani singkong saja yang akan terbantu, kemitraan ini juga akan menggairahkan suplai lokal bahan lainnya. Seperti telur, sayuran, dan aneka rasa, sehingga akan menghidupkan kembali pasar tradisional yang mulai lesu akibat terlindas ritel asing.
Dari sisi lapangan pekerjaan, kemitraan usaha kuliner ini diharapkan mampu menyediakan lapangan kerja bagi satu juta pengangguran Indonesia. Termasuk di sektor pemasok bahan baku dan ornamen variasi nasi atau mi goreng. Sekaligus menyediakan peluang usaha sampingan untuk para petani dan nelayan.
Harapan tersebut tidak berlebihan, mengingat jumlah pengangguran di Indonesia masih tinggi. Hingga Februari 2011, angka pengangguran mencapai 8,32 juta penduduk. Menurun jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 8,59 juta orang.

Read more

Pemerintah Diminta Waspadai Ancaman Krisis Pangan

Posted in
by DPC GARDU PRABOWO KOTA MEDAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada pemerintah agar memperhatikan adanya krisis pangan. Pemerintah harus bersungguh-sungguh soal hal ini.
“Partai Gerindra sangat memprihatinkan kondisi ini dan meminta kepada pemerintah untuk bersungguh-sungguh untuk mengatasi kelangkaan bahan pangan,” kata Muzani kepada wartawan di Jakarta, Senin(30/7/2012).
Krisis pangan menurut Muzani sangat berpengaruh pada ketahanan nasional karena pasokannya bukan pada senjata, bukan peluru.
“Kalau rakyatnya kenyang, maka masyarakat akan mempertahankan negara dengan kuat, kalau lapar dan bergantung pada asing, bagaimana mempertahankan negara dengan baik dan ini sangat berbahaya,” kata Muzani.
Anggota Komisi I DPR ini berjanji saat Prabowo Subianto memimpin menjadi presiden kelak, tidak akan ada lagi persoalan krisis pangan yang bakal terjadi.
“Kita akan lakukan saat Prabowo Subianto jadi presiden, Gerindra akan lakukan saat berkuasa karena itu ditentukan dengan keberanian penguasa untuk atur semua,” kata Muzani.
Namun saat ini, Partai Gerindra hanya bisa mengingatkan kepada pemerintah untuk berusaha sungguh-sungguh mengatasi kelangkaan bahan pangan.
“Saat ini Gerindra adalah partai politik dan menjadi kewajiban parpol untuk mengingatkan pemerintah atau eksekutif. Kalau parpol lakukan seperti pemerintah, itu tidak dalam kapasitas parpol. Gerindra akan terus meyakinkan masyarakat kalau saat berkuasa akan melakukan langkah-langkah yang bisa membuat masyarakat tenang,” pungkasnya.
Sumber : Tribunnews.com

Read more

Partai Gerindra Buka Hotline Pengaduan THR

Posted in
by DPC GARDU PRABOWO KOTA MEDAN


Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), membuka hotline pengaduan Tunjangan Hari Raya (THR). Tujuan dari dibukanya hotline THR adalah untuk membantu para karyawan atau buruh yang hak THR-nya tidak diberikan sebagaimana mestinya oleh perusahaan.
Kepada harianterbit.com Selasa (31/7) Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Ketenaga Kerjaan dan TKI Partai Gerindra, Arief Poyuono,kan, mengatakan Partai Gerindra membuka Posko Pengaduan THR diseluruh kabupaten di Indonesia.Jika terjadi sengketa sol THR antara perusahaan dengan pekerja partai kan membntu menjembatani hingga karyawan tidak dirugikan.
“Bagi kaum pekerja yang tidak dibayarkan THR- nya oleh pengusaha ataupun perusahaanan silahkan datang ke posko pengaduan,” katanya. Posko pengaduan, kata Arief, dibuka disetiap kantor kantor DPC Partai Gerindra. Partai juga bekerjasama dengan serikat serikat buruh juga Lembaga Advokasi Hukum Gerindra.
Arief memperkirakan, gejolak dan protes kaum buruh atau pekerja dipastikan akan meningkat menjelang hari raya jika hak-hak ekonomi buruh tidak dipenuhi, seperti THR misalnya. ” THR keagamaan diatur dalam Pemen-4/Men/1994, yang secara eksplisit mewajibkan perusahaan untuk membayar THR bagi buruh yang minimal telah bekerja selama tiga bulan,” kata dia.
THR, bagi pekerja wajib diberikan perusahaan. Bagi pekerja atau buruh, THR adalah sesuatu yang sangat berharga di hari lebaran. “Tapi sayang terkadang banyak perusahaan perusahaan ingkar atau tidak mau membayarkan,” katanya.
Dia memperkirakan tahun ini akan ada sekitar 40 persen kasus buruh yang tidak menerima THR dibanding 2011. Selain itu, ditemukan juga modus baru yang dilakukan perusahaan untuk menghindari pembayaran THR kepada pekerja outsourcing maupun pekerja harian lepas.
Modus lainnya, THR dibayarkan kurang dari ketentuan, dengan dalih perusahaan tidak mampu membayarnya. Serta THR dipotong karena tidak masuk kerja maupun THR dibayarkan dengan cara dicicil.

Read more

Gerindra: Prabowo Mampu Atasi Krisis Kedelai!

Posted in
by DPC GARDU PRABOWO KOTA MEDAN

Langkanya bahan pangan yang melanda masyarakat Indonesia mendapat perhatian dari Partai Gerindra. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, pihaknya akan meminta kepada pemerintah untuk bersungguh-sungguh mengatasi kelangkaan bahan pangan termasuk kedelai.
Dia mengimbau kepada pemerintah untuk setidaknya menyediakan persediaan kedelai untuk keperluan 3-6 bulan ke depan, jika tidak ingin krisis kedelai terjadi seperti pada saat ini.
“Menjadi kewajiban parpol untuk mengingatkan pemerintah. Kalau parpol lakukan seperti pemerintah, itu tidak dalam kapasitas parpol. Gerindra akan terus meyakinkan masyarakat kalau saat berkuasa akan melakukan langkah-langkah yang bisa membuat masyarakat tenang,” jelasnya kepada wartawan di DPR, Jakarta, Senin (30/7/2012).
Muzani menambahkan, swasembada pangan yang selama ini dijadikan slogan pemerintah, ternyata hanya sekedar menjadi slogan saja, namun tidak pernah diimplementasikan menjadi tahapan swasembada pangan.
“Kami tidak bisa membayangkan bagaimana sebuah bangsa yang besar dengan luas lahan yang besar, jumlah petani yang banyak, pasokan pangan tergantung pada asing dan ini tidak boleh dibiarkan dan semua instansi harus antisipasi,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Muzani menegaskan bahwa pihaknya memiliki kiat-kiat untuk mengatasi krisis pangan yang sedang melanda Indonesia saat ini. Namun lebih lanjut Muzani enggan untuk menjelaskannya. Menurutnya, Prabowo Subianto akan mampu mengatasi kelangkaan kedelai bila dia memimpin negara ini.
“Kami akan lakukan saat Prabowo Subianto jadi presiden. Gerindra akan lakukan saat berkuasa karena itu ditentukan dengan keberanian penguasa untuk atur semua,” pungkasnya.

Read more

Jika Berkuasa, Gerindra Prioritaskan Ketahanan Pangan

Posted in
by DPC GARDU PRABOWO KOTA MEDAN

Sekretaris Jendral Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ahmad Muzani menilai, krisis pangan bisa berimbas pada ketahanan bangsa Indonesia karena sangat berpengaruh kepada stabilitas negara.
“Hal itu bisa sangat berbahaya, bila krisis pangan terjadi karena akan berpengaruh kepada stabilitas negara. Dan pada akhirnya membahayakan ketahanan negara juga,” kata Muzani kepada wartawan, Senin (30/7), di Jakarta.
Gerindra meminta kepada pemerintah untuk secara serius mengatasi krisis bahan pangan, termasuk kelangkaan kedelai yang saat ini melanda Indonesia. “Kita minta pemerintah untuk bersungguh-sungguh untuk mengatasi kelangkaan bahan pangan,” kata anggota Komisi I DPR RI itu.
Muzani menegaskan, jika Partai Gerindra dipercaya berkuasa untuk mengendalikan pemerintahan, maka prioritas utama adalah mengatasi krisis pangan, terutama jika Ketua Dewan Pembinanya Prabowo Subianto menjadi Presiden.
“Kita akan lakukan saat Prabowo Subianto jadi presiden, Gerindra akan lakukan saat berkuasa. Karena itu ditentukan dengan keberanian penguasalah yang mengatur semua,” katanya.
Namun, imbuh dia, saat ini Partai Gerindra hanya bisa mengingatkan kepada pemerintah untuk berusaha sungguh-sungguh mengatasi kelangkaan bahan pangan. “Saat ini Gerindra adalah partai politik dan menjadi kewajiban parpol untuk mengingatkan pemerintah atau eksekutif,” katanya.
Ditambahkan, jika parpol diminta melakukan langkah-langkah seperti tugas-tugas pemerintah, maka hal itu tidak mungkin dalam kapasitas parpol. “Gerindra akan terus meyakinkan masyarakat kalau saat berkuasa akan melakukan langkah-langkah yang bisa membuat masyarakat tenang,” kata dia.
Muzani juga menegaskan, pemerintah tidak pernah serius mengantisipasi kelangkaan pangan, termasuk kedelai. Padahal kedelai adalah bahan pokok membuat tempe dan tahu yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia misalnya dengan menyediakan stok kedelai yang aman sampai 3-6 bulan kedepan.
Pemerintah juga tidak pernah serius berusaha untuk menciptakan swasembada kedelai dengan menciptakan lahan dan insentif baru bagi petani kedelai.
“Swasembada pangan yang selama ini jadi slogan pemerintah, ternyata menjadi slogan saja, tidak pernah diejawantahkan atau diimplementasikan menjadi tahapan swasembada pangan.
Kami tidak bisa membayangkan bagaimana sebuah bangsa yang besar dengan luas lahan yang besar, jumlah petani yang banyak, pasokan pangan tergantung pada asing dan ini tidak boleh dibiarkan dan semua instansi harus antisipasi,” pungkas Muzani.

Read more
Copyright 2010 @ DPC GARDU PRABOWO KOTA MEDAN